Wednesday, October 3, 2012

Trend Caddie Wanita Di Klub Golf Indonesia - Merusak Citra Wanita Indonesia & Permainan Golf

Para pria umumnya tidak keberatan dengan trend ini, tetapi masalah ini sering menjadi sumber
perdebatan antara para pria yg hobby main golf dan pasangan mereka. Banyak wanita yg akan
menggelengkan kepala ketika teman wanita-nya mengatakan bahwa suaminya hobby main golf.
Mengapa perempuan Indonesia banyak yg tidak bangga apabila suami mereka suka bermain golf?
“Women Empowerment” Atau Sebaliknya
Di tahun 1990s, lebih dari 90% golf caddie di Indonesia adalah pria. Di tahun 2012, lebih dari 90% golf caddie di Indonesia adalah wanita berusia 20-an. Jika anda mengunjungi lapangan golf di Indonesia hari ini, anda pasti bisa melihat caddie pria sudah hampir “punah”. Beberapa orang mungkin melihat ini sebagai langkah baik untuk wanita Indonesia mendapatkan keuntungan kesempatan kerja. Namun, jika anda menganalisa lebih dalam, tren caddie wanuta ini adalah kebalikan dari “women empowerment”/ pemberdayaan wanita. Bila anda mengunjungi sebuah klub golf terkenal di Jakarta, anda akan melihat bahwa caddie pada umumnya: perempuan berusia 20-an (kadang di bawah umur 20 tahun), memakai make up tebal, rambut panjang (kadang tidak di-ikat), berbadan langsing, memakai seragam yang ketat (seragam yang paling populer adalah celana putih ketat dengan kantong di belakang agar klien bisa meraba-raba sewaktu memberikan tip). Penampilan caddies di Indonesia jauh berbeda dengan caddies profesional yg kita sering lihat di ESPN. Cewek caddies Indonesia lebih terlihat seperti calon artis atau model yg citra-nya kurang baik daripada seseorang yang bekerja di bidang olahraga. Bagaimana klub golf di Indonesia bisa membuat olahraga yg dulu-nya dihormati sebagai olahraga pria berkelas menjadi olahraga yg kesan-nya seksual dan tidak etis seperti sekarang?
 
"Hormatilah dan Janganlah Merusak Citra Permainan Golf. Mintalah Caddie Pria Untuk Mengangkat Tas Golf Anda." Di tahun 1990s, lebih dari 90% golf caddie di Indonesia adalah pria. Di tahun 2012, lebih dari 90% golf caddie di Indonesia adalah wanita berusia 20-an.
Strategi di Balik Pikiran Pengusaha
Banyak pengusaha lapangan golf mengatakan mereka lebih memilih caddie wanita karena mereka lebih bisa melayani, jarang merokok, dan jarang berbau badan. Jika wanita Indonesia lebih bisa melayani daripada pria, mengapa industri hospitality di Indonesia masih mempekerjakan laki-laki dan perempuan? Mengapa kita masih melihat begitu banyak personal trainer laki-laki  di fitness gym populer di Jakarta? Pria memang umumnya memiliki bau badan yg lebih kuat; kita bisa bertanya-tanya bagaimana pemain golf profesional seperti Adam Scotts bisa bertahan berkerja sama dengan caddie pria-nya (salah satu caddie dengan penghasilan terbesar di seluruh dunia. Lucky him, dia tidak harus memakai make-up  tebal dan pakaian ketat sewaktu Adam Scotts bermain golf di lapangan). Kalau kita lihat dari sisi lain, caddies laki-laki memiliki stamina yang lebih tinggi, rata-rata mereka lebih mengerti permainan golf karena kebanyakan mereka juga suka bermain golf, mereka tidak akan mengeluh jika kulitnya terbakar matahari (perempuan Indonesia banyak yg terobsesi dengan kulit yg putih), dan lebih banyak caddie pria yg akan terus menjadi caddie sesudai mencapai usia 30-an.
Apabila kita benar-benar memikirkan masalah ini, alasan utama yg membuat 90% dari caddie di Indonesia wanita muda cantik di usia 20-an mereka adalah uang. Pengusaha Indonesia tahu bahwa seks (atau wanita seksi) mudah dijual. Banyak pemain golf yang tidak cinta golf dengan tulus; mereka datang ke lapangan golf agar bisa dilayani oleh caddies perempuan muda berpakaian ketat. Sebagian hanya ingin melihat daun muda yang cantik. Tetapi sebagian ingin melakukan sesuatu yg melebihi ini. Apa yang dianggap pelecehan seksual di Amerika sering kali dibilang “perbuatan normal laki-laki” di Indonesia. Contohnya, meraba belakang caddie sambil memberikan tips.Semua orang di Jakarta pasti ingat kasus terkenal Rani Juliano, mantan caddy yang diduga memacari dua pria yg sudah menikah (klien lapangan golf dimana dulu dia berkerja). Banyak lapangan golf di Indonesia yg suasanya lebih ke seksual dan tidak seperti lapangan olahraga. Banyak seragam dan tampilan caddie wanita di Indonesia sangat merendahkan dan menyinggung harga diri wanita. Mengapa seragam caddie wanita jauh lebih ketat dibandingkan seragam personal trainer di fitness (contohnya Fitness First)? Tren klub golf Indonesia yg hanya memperkerjakan wanita caddie yg muda, cantik, dan mengharuskan mereka memakai seragam ketat hanya akan memberikan ruangan untuk pelecehan seksual di lapangan golf untuk berkembang.
Gaji Caddie Besar- Hanya Sewaktu Bunga Belum Layu
Ada beberapa orang yg mengatakan bahwa wanita Indonesia ingin berkerja menjadi caddie karena gaji yg besar. Pertanyaan-nya adalah, apakah para wanita benar-benar bercita-cita untuk bekerja sebagai caddies sejak muda, atau mereka ingin menjadi caddies karena ini adalah jenis pekerjaan "bergaji tinggi" yang diciptakan oleh pengusaha tidak etis? Secara umum seorang caddie wanita bisa mendapatkan tips Rp 100.000-1.000.000 per game. Oleh karena itu, ia dengan mudah bisa mendapatkan 20 juta rupiah per bulan tanpa gaji pokok. Di sisi lain, wanita yg baru lulus universitas bisa mendapatkan sekitar 7 juta rupiah per bulan dengan perkerjaan kantoran yg baik. Oleh karena itu, dalam jangka pendek, caddie wanita bisa mendapatkan gaji tiga kali  lipat lebih banyak dari seorang wanita profesional muda. Namun, tidak seperti wanita profesional yang akan mendapatkan sekitar 10% kenaikkan gaji mereka setiap tahun, banyak caddie perempuan yg kehilangan pekerjaan-nya sesudah mereka mencapai umur 30 tahun. Sayangnya, caddie wanita disini diperkerjakan berdasarkan penampilan fisik dan umur mereka, bukan berdasarkan pengetahuan atau pengalaman di bidang golf.
"Women Empowerment"- Bagaimana Kita Bisa Memberdayakan Wanita Indonesia
Di negara-negara yang lebih maju, kebanyakan caddie adalah laki-laki muda yang atletik dan bercita-cita untuk menjadi pemaingolf profesional. Misalnya, di Amerika Serikat, sebagian besar caddie adalah siswa SMA atau universitas yang bekerja paruh waktudan suka dengan permainan golf. Mereka sangat berpengetahuan di bidang golf karena mereka jugasuka bermain golf.Kadang-kadang caddie muda di Amerika terus berkerja sebagai caddie professional sampai mereka lanjut usia. Pria atau wanita, di Amerika caddie diperkerjakan berdasarkan kemampuan dan pengetahuan mereka tentang permainan golf.
Golf caddie tidak dipekerjakan untuk memenuhi nafsu, mereka berkerja untuk membantu pemainan golf. Jika tren caddie wanita di Indonesia terus berlanjut, ini adalah berita buruk untuk citra wanita Indonesia dan permainan golf. Indonesia harus belajar dari klub golf yang sukses di luar negeri, dengan mempekerjakan caddies (pria atau wanita) berdasarkan kemampuan dan pengetahuan, bukan penampilan fisik. Pemerintah Indonesia/ Jakarta harus membuat peraturan untuk menghentikan pemilik bisnis golf membuat wanite caddie menjadi objek seksual. Golf  klub di Indonesia harus menyediakan caddies dengan training yg layak dan seragam yang tepat, cocok untuk olahraga (bukan sesuatu yang ketat dan menarik perhatian yg aneh). Mereka juga harus menghentikan “reversed discrimination” dan mempekerjakan caddies pria yg mampu dan berpengetahuan. Ini akan menjadi sebuah langkah baik bagi “women empowerment” dan citra permainan golf di Indonesia. 

2 comments:

  1. dear Miss Hope .... saya sangat menyukai tulisan anda ini, jika diijinkan ingin saya muat di majalah golf kami.
    Trims. Ivano

    ReplyDelete
  2. Benar, saya setuju dan menyukai tulisan Anda Miss Hope,semoga pihak2 terkait dapat memahaminya.Gbu

    ReplyDelete